Segala sesuatu akan menjadi baik bila kita melihatnya dari sisi baik. Begitu pun Sebaliknya, Sesuatu akan menjadi buruk bila kita melihatnya dari sisi buruk.
Alkisah pada jaman dahulu, di sebuah desa tinggallah seorang tua yang sangat bijaksana. Penduduk desa percaya bahwa orang tua itu selalu dapat menjawab pertanyaan mereka atau memecahkan persoalan mereka.
Suatu hari, seorang petani di desa itu datang menemui orang tua yang bijak ini, dengan putus asa dia berkata ;
"Pak Tua yang bijaksana, tolonglah saya.... Saya sedang mendapat musibah, Kerbau saya mati dan saya tak punya binatang lain yang dapat membajak sawah.... Bukankah ini musibah paling buruk yang menimpa saya ?!"
Orang tua yang bijak tersebut menjawab ;
"Mungkin iya.... mungkin tidak....!"
Petani itu bergegas kembali ke desa dan menceritakan kepada tetangga-tetangganya bahwa orang tua yang bijak itu kini sudah menjadi gila.
dengan wajah putus asa petani itu berkata ;
"Tentu saja inilah musibah terburuk yang saya alami..... Mengapa orang tua itu tidak melihatnya ?"
Namun, keesokan harinya tiba-tiba muncul seekor kuda yang masih muda dan kuat di dekat tanah milik petani itu. Karena tak punya kerbau lagi untuk membajak sawahnya, petani itu berpikir untuk menangkap kuda itu sebagai ganti kerbaunya.
Dan akhirnya di tangkaplah kuda itu. Betapa gembiranya si petani, Membajak sawah tak pernah semudah ini rasanya.
Beberapa hari kemudian, Ia pun datang kembali menemui orang tua yang bijak itu dan meminta maaf.
Dengan wajah gembira ia berkata;
"Pak Tua yang bijaksana, Anda memang benar.... Kehilangan kerbau bukanlah musibah yang paling buruk yang menimpa diri saya. Inilah rahmat terselubung bagi saya !
Saya tak akan pernah bisa memiliki kuda baru seandainya kerbau saya tidak hilang, dan anda pasti setuju bahwa inilah hal terbaik yang pernah saya dapatkan."
Orang tua bijak itu pun menjawab ;
"sekali lagi.... Mungkin iya... mungkin tidak !"
"Lagi-lagi begini...... pastilah orang tua yang bijak itu sudah benar-benar gila sekarang.." pikir si petani.
Ia pun pulang dengan perasaan kecewa.
Hingga suatu hari, anak laki-laki si petani jatuh dari kuda yang sedang di naikinya. Kakinya patah dan tak bisa lagi membantu ayahnya bertani.
"Sekarang kami akan mati kelaparan " pikir si petani.
Sekali lagi si petani datang menemui orang tua yang bijak itu.
Kali ini ia berkata ;
"Bagaimana Anda bisa tahu bahwa mendapatkan kuda bukanlah sesuatu yang baik bagi saya..?
Lagi-lagi anda benar, Anak saya terluka dan tak bisa lagi membantu saya bertani."
"Kali ini saya benar-benar yakin bahwa inilah hal terburuk yang pernah menimpa saya, Sekarang pasti Anda setuju...!"
Tetapi seperti yang terjadi sebelumnya, orang tua yang bijak itu dengan tenang menatap si petani dan dengan suaranya yang sejuk berkata ;
"sekali lagi.... Mungkin iya.... mungkin tidak....!"
Marah karena merasa orang tua yang bijak tersebut menjadi begitu bodoh, si petani langsung pulang ke desanya
Keesokan harinya, datanglah tentara yang bertugas mengumpulkan semua pemuda yang bertubuh sehat untuk dijadikan prajurit dalam perang yang baru saja meletus.
Anak laki-laki si petani adalah satu-satunya pemuda di desa itu yang tidak di ikut sertakan.
Ia tetap hidup, sementara pemuda lainnya kemungkinan besar akan mati dalam peperangan.
(dari buku: Don't Sweat the Small Stuff'- Richard Carlson, Ph.D.)
RAIH KESEMPATAN EMAS MENJADI JUTAWAN SUKSES BERSAMA KAMI